Banjir dan Longsor Sumatera Utara: 116 Tewas, 42 Masih Hilang, Ribuan Mengungsi.

Admin RedMOL
0

BNPB: 116 Tewas, 42 Hilang Akibat Banjir-Longsor di Sumut

Tapanuli Selatan, RedMOL.id - Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di berbagai wilayah Sumatera Utara terus bertambah. Hingga 28 November 2025, tercatat 116 orang meninggal dunia dan 42 lainnya masih hilang, menjadikan bencana ini salah satu yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir.

Korban terbanyak berada di Tapanuli Utara, dengan 15 orang tewas dan 36 hilang, disusul Tapanuli Selatan, yang diperkirakan mencatat 20–32 korban tewas. Wilayah lain seperti Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Humbang Hasundutan juga turut terdampak parah oleh banjir bandang dan runtuhan tanah di area pemukiman dan badan jalan.

Akses Terputus, Ribuan Mengungsi

Sedikitnya 2.851 warga mengungsi ke berbagai pos darurat setelah rumah mereka rusak atau tersapu arus banjir. Jalur transportasi lumpuh total di sejumlah titik:

  • Desa Aiknabara dan Kecamatan Adiankoting tertutup material longsor.

  • Jembatan nasional Tarutung–Sipirok ambruk dan tidak dapat dilalui.

  • Jalur darat Aceh–Sumut dilaporkan putus total selama tiga hari.

Kondisi ini menyulitkan tim SAR mengirim logistik dan mempercepat evakuasi warga yang terjebak.

Dampak Siklon Tropis Senyar

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bencana ini berkaitan erat dengan pengaruh Siklon Tropis Senyar, yang memicu:

  • Hujan ekstrem hingga 262 mm per hari di Medan, Deli Serdang, dan sekitarnya.

  • Cuaca ekstrem di Aceh hingga Sumatera Utara selama beberapa hari.

Meski intensitas siklon mulai melemah menjadi depresi tropis, curah hujan tinggi masih berpotensi memperluas wilayah terdampak.

Walhi Soroti Deforestasi dan Tambang Emas

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menuding deforestasi di hulu sungai sebagai faktor utama yang memperparah banjir bandang. Aktivitas pertambangan emas, terutama oleh PT Agincourt Resources dan beberapa perusahaan lain, dinilai mempercepat kerusakan lingkungan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menanggapi kritik tersebut dengan menjanjikan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh izin dan aktivitas pertambangan yang beroperasi di sekitar kawasan rawan bencana.

1.030 Personel Polri Dikerahkan

Polri mengerahkan 1.030 personel untuk mempercepat proses:

  • Evakuasi korban

  • Pencarian jenazah dan warga hilang

  • Pembukaan akses jalan

  • Distribusi logistik darurat

Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu serta terputusnya jalan utama membuat operasi berlangsung dengan risiko tinggi.

Penulis : Fikar

Pimpinan Redaksi : Irwan

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)